Inilah Makna Bulan Ramadhan Bagi Calon Jamaah Haji Nusantara di Masa Lalu

Agama  

Suasana pondokan calon jamaah haji di masa lalu di Makkah. Terlihat onta dan pelanya yang dijajarkan secara rapi di depan bangunan pondokan.. (foto Gahetna. nl).
Suasana pondokan calon jamaah haji di masa lalu di Makkah. Terlihat onta dan pelanya yang dijajarkan secara rapi di depan bangunan pondokan.. (foto Gahetna. nl).

Para calon jamaah haji mendalami berbagai risalah dan kitab. Mereka bejalar juga soal kitab fiqih karang ulama ‘Jawi’ di Makkah selama ini ada di pesantren. Pada Ramadhan itu mereka belajar langsung pada sumbernya,

Memang dibanding para pelajar yang bermukim di Makkah, para calon haji ini belajar dalam waktu relatif singkat, yakni dari dari bulan Ramadhan sampai ke bulan Dzulhijah, yakni ketika waktu berhaji telah tiba.

Namun, arti kehadiran mereka di Makkah yang sekitar tiga sampai empat bulan, sangat penting artinya. Sebab, dari merekalah ajaran ulama yang ada di Makkah tersebar. Jamaah haji zaman dahulu selain berguru dan membawa kepingan ajaran ulama Makkah mereka, mereka juga pulang sejumlah kitab dalam bentuk naskah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Di antara naskah-naskah agama dari para jamaah haji yang membawa pulang itu, kini tersimpan dalam berbagai perpustakaan umum di Indonesia, Malaysia, serta luar negeri lainnya. Mereka ketika tiba di rumah ternyata kemudian menyalinya dan menyebarkannya ke masyarakat.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image