Jejak Haedar Nashir dan Yahya C Staquf Sebagai Begawan (Bag, 1),

Budaya  

Meski telah menempuh perjalanan panjang hingga 14 semester dan melampaui hampir semua tahap dalam pendidikan sosiologinya, sayangnya Gus Staquf tidak berminat menyelesaikan tugas akhir/skripsinya.

Namun, jejak sosiologi amat terasa dalam perjalanan aktivismenya, termasuk ketika memimpin organisasi besar seperti NU hingga saat ini (Bisa dibaca misalnya buku berjudul Perjuangan Besar Nahdlatul Ulama yang terbit pada 2020 dan Pidato Guru Besarnya di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga pada 2023 berjudul Rekonstualisasi Ajaran Islam untuk Tata Dunia Baru).

Berbeda dengan Gus Staquf, Mas Haedar menempuh kuliah S1-nya di kampus Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD)-APMD, sebuah kampus swasta di Yogyakarta. Pria kelahiran Bandung, 28 Februari 1958 ini bergabung dengan Muhammadiyah sejak tahun 1983 dengan nomor anggota 545549 dan selanjutnya dipercaya sebagai Ketua I Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kariernya di Muhammadiyah terus meningkat sehingga pada tahun 1985-1990 Haedar menduduki posisi Deputi Kader PP Pemuda Muhammadiyah hingga menjadi Ketua Badan Pendidikan Kader (BPK) dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah.

Puncaknya, pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar pada 7 Agustus 2015, Haedar Nashir terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image