Gaya Hidup Milenial 'Fushion, Food, and Fun': Bila Muslim, Apakah Kalian Tak Malu Pada Rasulullah?

Agama  

Tapi bila ini kemudian mereka paham bagaimana cara hidup rasullah akan terkaget-kaget. Rasullah Muhammad SAW hanya punya rumah yang mungil. Bahkan diriwayatkan kalau nabi tidur kadang kakinya berada di luar rumah. Ada yang menyebut rumah nabi itu sebenarnya sebuah kamar mungil. Seperti apa luas kamar Rasullah, saat ini bisa dilihat pada makam rasullah yang di Masjid Nabawi, Madinah. Jelas tak luas bukan?

Luas rumah nabi tidak lebih dari 3,5 meter x 5 meter. Pintunya terbuat dari kayu jinten saru (juniperus communis) atau jati yang menjadi jalan menuju Raudhah di dalam masjid. Rasulullah wafat dan dimakamkan di arah kiblat kamar ini. Setelah itu, bagian utara kamar ini menjadi tempat tinggal Aisyah.

Rumah Nabi, di mana Rasullah Saw dulu tinggal bersama Aisah Binti Abubakr Al-Siddiq, itu terletak di bagian timur Masjid Nabawi di Madinah. Lokasi itu kini menjadi makam nabi dan dua sahabatnya Abubakr Al-Siddiq dan Omar Bin Al-Khattab berada di kamarnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menurut laporan Badan Pers Saudi seperi dikutip dari Saudi Gazette, pintu menuju ke arah 'Rumah Nab'i biasanya terbuka menuju apa yang kini disebut "Raudah Al-Sharifah". Ketika Rasulah Saw wafat berada di kamar Aiysah itulah sebelum para sahabtanya nabi kala itu membahas dan menyetujui di mana beliau harus dimakamkan.

Saat membahas soal pemakaman tersebut, sahabat Abu Bakar mengatakan dia mendengar Nabi berkata bila: "Setiap nabi dimakamkan di tempat dia mati", maka Nabi dimakamkan di kamarnya dan makamnya terletak di bagian selatan "Kamar Suci". "

Menurut situs web Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, ada ucapan dan kutipan yang menyebutkan bahwa para malaikat mengelilingi kuburan siang dan malam, terus melantunan shalawat kepada nabi, seperti yang sebuah hadits diriwayatkan oleh Al-Darimi dan Al-Baehaqi .

Di "Kamar Suci", Presidensi menyatakan: "Aisyah dulu tinggal di bagian utara kamar itu. Tidak ada penghalang antara kamar Aisyah dan makam Nabi. Ketika Abubakar meninggal, dia mengizinkannya dimakamkan di kamar dan dia dikuburkan sekitar satu lengan di belakang Nabi, kepalanya tidak jauh dari bahu Nabi.

Aisyah memang tidak menempatkan penghalang antara dia dan dua kuburan, mengatakan, "Mereka adalah suamiku dan ayahku."

Namun, untuk menghormati Umar bin Khtab setelah kematiannya, Aisha membuat partisi untuk memisahkan area di mana dia tinggal dari kuburan karena Umar bukan mahram.

"Kamar Suci" yang kini menjadi kompleks makan nabi dengan dua orang sahabatnya itu telah mengalami perbaikan dan renovasi berkali-kali. Khalifah Umar bin Khatab adalah pihak yang pertama kali memperbaiki makan itu.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image