Sejarah

Kenangan Pikiran MR Moh Roem: Saya Menerima Pancasila Karena Saya Orang Islam


Bukan hanya Agama Islam melainkan aqidah tiap-tiap aga- ma yang diajarkan oleh seorang Nabi dan sebagai pesuruh Tuhan. Dalam kaitan ini, maka dapat disebut Nabi Musa yang membawa Kitab Taurat bagi umat manusia, kemudian Kitab Injil yang di- wahyukan dengan perantaraan Nabi Isa kepada umat manusia, yang terakhir Nabi Muhammad yang membawa Al Quran. Dalam ajaran agama Islam tiga golongan tersebut, yaitu pengikut Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Muhammad disebut "rakyat yang me- miliki sebuah buku" (peoples of the books).

Kita dapat pelajaran, bahwa Tuhan sudah mengirimkan ke- pada semua rakyat di dunia seorang Pesuruh untuk mengajarkan manusia tentang Tuhan. Al Quran menyebut 25 Nabi, akan tetapi Jumlah itu tidak berarti sudah semua. Ada yang tidak disebut. Karena itu pengikut agama Hindu dan Budha, saya pandang juga pengikut seorang Nabi yang diutus oleh Tuhan.

Caranya tiap pengikut agama itu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa tentu menurut keyakinan masing-masing, tidak sama, sebab pelajarannya berbeda-beda, akan tetapi semua me- nerima Pancasila sebagai Falsafah Negara. Di sini letaknya kebe- saran Pancasila yang sudah digali oleh Soekarno. Tentang ini ada pendapat yang berbeda tentang apakah Soekarno penggali tunggal Pancasila.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Soekarno sendiri pernah menyatakan, bahwa pada masa Tjokrokroaminoto sudah ada Pancasila. Pancasila adalah falsafah negara yang mempersatukan bangsa Indonesia secara kokoh dan kuat. Meskipun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai- bagai agama dan aliran, itu semua diikat dalam satu ikatan yang kuat, seperti dikatakan dalam tafsir asas Masyumi, yang mes- kipun sudah dibubarkan akan tetapi sebuah kalimat dari tafsir asasnya ingin saya kutip:

"Republik Indonesia yang diproklamirkan oleh bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, dan telah dipertahankan kedaulatannya dengan usaha bersama-sama pula sampai tercapai penga- kuan dunia atas kedaulatan itu pada tanggal 27 Desember 1949, adalah karunia Illahi atas jihad perjuangan bangsa Indonesia atas dasar Pancasila, kata persamaan antara segenap golongan."

Dalam sejarah perjuangan, terutama waktu kita bersama- sama menjalankan perang gerilya terhadap Belanda saya menya- dari, bahwa terasa sekali persatuan bangsa yang diikat oleh Pancasila. Rakyat dari berbagai-bagai agama bahu membahu pe- rang gerilya menghadapi Belanda yang dengan segala alat perang moderen hendak mengembalikan Tanah Air kepada zaman pen- jajahan.

Berdasarkan segala sesuatu yang telah saya uraikan di atas itu, maka saya menerima Pancasila, terutama Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, karena saya adalah seorang Islam, yang men- dapat ajaran dari Nabi tentang Ketuhanan.