Sejarah

Kenangan Pikiran MR Moh Roem: Saya Menerima Pancasila Karena Saya Orang Islam


Saya tidak dapat mengikuti apa yang diuraikan oleh Menteri Penerangan Ali Murtopo pada hari Senen, 2 November 1982, di hadapan para Alim Ulama Jawa Timur di Kabupaten Pasuruan, bahwa nilai agama dan Pancasila berbeda. Seperti sudah saya terangkan di atas, maka saya menerima Ketuhanan Yang Maha Esa adalah karena saya beragama Islam yang mengajarkan saya tentang Ketuhanan Yang Maha Esa.

Bagi saya hanya ada satu Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa me- nurut agama Islam dan Pancasila. Saya tidak dapat menggambar- kan percaya kepada Ketuhanan Yang Maha Esa menurut agama, selain dari di samping Tuhan Yang Maha Esa menurut lain dari agama yang saya anut.

Benar di dalam buku Jenderal Ali Murtopo, Akselerasi, Mo- dernisasi Pembangunan 25 Tahun (Yayasan Proklamasi - Centre for Strategic and International Studies, cetakan pertama, Septem- ber 1972, hal. 20), disebutkan:

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Negara mengakui ke-Tuhanan Yang Maha Esa sebagai prinsip kenegaraan. Hal ini tidak berarti bahwa negara didasarkan pada salah satu agama. Ke-Tuhanan mempunyai pengertian sendiri dan tidak identik dengan agama atau salah satu agama ... Jadi sila pertama menyatakan adanya theisme, bukan theisme theokratis tetapi theisme demokratis, artinya pimpinan sesuatu yang transeden ter- hadap negara dan jalannya negara diselenggarakan secara tidak langsung melalui pikiran sehat manusia."