Humor Dakwah 'Sersan' Krisna Purwana: Nabi Itu Humoris?

Budaya  

Di tahun 2009, Bang Krisna meluncurkan buku Akhirnya Tertawa Juga: Ratusan Humor Ribuan Manfaat yang diterbitkan oleh Mizan. “Saya dilobi mereka lama sekali, sampai nggak enak nolak terus. Akhirnya saya cicil bikin materi buku dengan joke-joke baru yang saya buat dengan tulisan tangan di mana pun saya sempat,” ujarnya. “Eh, selesai juga.”

Bak ungkapan “setiap ada pertemuan, ada juga perpisahan”, program “Ida Krisna Show” berakhir setelah Bang Krisna memantapkan hati pindah kuadran pada radio yang full siaran dakwah: Radio Silaturahim (Rasil) dan betah sampai sekarang.

Di sela-sela kesibukan siaran, beliau masih terus menciptakan joke baru yang diposting rutin di Facebook.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Salah satu joke itu diceritakannya kepada saya. Begini ceritanya, “Ada Pak Haji ditanya apakah dia suka nonton teve? Pak Haji bilang suka. Yang nanya penasaran, siaran apa Pak Haji? Dengan yakin Pak Haji menjawab acara masak. Saya suka merhatiin bibir yang sedang bikin makanan. Si penanya kaget, nggak salah tuh Pak Haji ngeliatin bibir cewek? Pak Haji menjawab, ‘Saya cuma mau tahu dia baca bismillah waktu nyicip atau nggak?” ????

Itu gaya humor Bang Krisna. Dia pantang membuat joke yang meledek penampilan fisik seseorang atau menyinggung perasaan orang lain. “Nggak ada fungsinya humor kalau bikin marah orang pendengar,” katanya. “

Tanggal 1 Desember 2021 lalu, Bang Krisna genap 64 tahun, sudah melebihi umur Nabi Muhammad s.a.w. Kondisinya lumayan bugar meski sudah pasang 2 ring jantung.

"Saya berusaha keras untuk nggak bikin dosa apapun, apalagi melalui jokes,” katanya. “Tetapi saya percaya humor bisa digunakan untuk dakwah dalam porsi yang pas. Karena Nabi pada saat-saat tertentu juga sangat humoris.”

Obrolan kami berakhir di ruang tamu Radio Rasil. Pada salah satu bagian dinding bertumpuk kardus-kardus kurma sukari yang baru datang dari Mesir. Bang Krisna menghadiahi saya satu boks kurma isi 5 kilogram. “Menjelang buka puasa, ambil tiga butir kurma dan buang bijinya. Lalu dagingnya masukkan ke cangkir, siram dengan air panas. Diamkan beberapa saat. Begitu buka puasa, diminum. Segar dan nikmat sekali,” sarannya.

Dalam khazanah pengolahan kurma, air rendaman ini disebut nabeez (“ infused water”). Selain cara yang disebutkan Bang Krisna, teknik lain yang juga sering digunakan adalah merendam kurma dalam air matang semalaman untuk diminum keesokan harinya. Syahdan, air nabeez adalah minuman kesukaan Rasulullah s.a.w.

Di depan tumpukan kurma sukari di kantor Rasil itu--sebelum pamit pulang—saya teringat humor tentang kurma yang disampaikan dengan sangat cerdas oleh Nabi s.a.w.

Saat itu beliau dan beberapa orang sahabat sedang berbuka puasa dengan kurma. Salah seorang dari mereka adalah Sayyidina Ali r.a. yang mendadak muncul isengnya. Pelan-pelan dia geser biji kurma di depannya ke arah Nabi--yang sedang bicara dengan sahabat lain—sehingga menambah banyak biji dari kurma yang dimakan Nabi sendiri, membentuk gunungan kecil.

Mendadak Ali r.a pura-pura kaget, “Astaghfirullah, Ya Rasulullah, apakah engkau begitu lapar sehingga makan begitu banyak kurma?” tanya seraya menunjuk tumpukan biji.

Nabi melihat di depannya lalu mengalihkan pandangan ke depan Ali yang kosong melompong. “Bukannya kamu yang kelaparan wahai Ali? Lihatlah, bukan saja kurmanya kamu makan bahkan biji-bijinya pun tak ada yang tersisa.”

Jawaban itu membuat para sahabat terpingkal-pingkal. Wajah Ali merona akibat kelakarnya dikandaskan Nabi hanya dengan satu humor jenial.

Semoga Bang Krisna yang terinspirasi selera humor Nabi, terus produktif menciptakan humor bermutu yang tidak hanya me- roasting orang lain seperti tren sekarang, melainkan juga menyampaikan pesan kehidupan yang "menepuk bahu" pendengar seperti kisah Pak Haji yang memerhatikan bibir Chef ketika akan nyicip makanan.

07.04.22

@akmalbasral

Penulis 24 buku. Karya terbarunya Serangkai Makna di Mihrab Ulama tentang kisah hidup Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka) bisa dipesan dari IG @bukurepublika atau www.bukurepublika.id

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image