Pengungsi Gaza: Israel Membuat Hidup Kami Mengais di Tengah Sampah Seperti Anjing!

Agama  

Perang Gaza pecah pada 7 Oktober setelah militan Hamas menyerbu Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 240 lainnya. Pertempuran tersebut telah menewaskan lebih dari 22.400 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.

Menurut Nouman, saudara laki-laki Awatif, konflik tersebut membawa keluarganya ke seluruh Gaza. Mereka meninggalkan rumah mereka di kota perbatasan utara Beit Hanoun pada hari pertama perang dan tinggal bersama seorang kerabat di kota terdekat, Beit Lahia.

Enam hari kemudian, intensitas serangan Israel di wilayah perbatasan mengirim mereka ke selatan menuju Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza. Ketika orang-orang mulai meninggalkan rumah sakit dua hari kemudian, mereka melakukan perjalanan ke kamp pengungsi perkotaan Nuseirat di Gaza tengah, dan menempuh perjalanan sejauh 10 kilometer (6 mil) dengan berjalan kaki.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mereka tinggal di gedung sekolah PBB yang sempit di Nuseirat selama lebih dari dua bulan, namun keluar pada 23 Desember ketika tentara Israel mengalihkan fokusnya ke sasaran Hamas di kamp-kamp pengungsi Gaza tengah.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image