Hayo Siapa yang Tertarik Dongengan Lakon Wayang Petruk Jadi Raja?

Budaya  

Lakon Carangan 'Petruk Jadi Ratu'

Selain soal keberadaan tokoh Punakawan, ada salah kisah mengenai keperkasaan Punawakan yang sangat klasik. Kisah itu adalah Lakon Petruk Dadi Ratu (Petruk Jadi Raja). Kisah ini makin mengindonesia semenjak diperkenalah oleh Depdikbud mellaui proyek pengadaan buku untuk perpustakaan sekolah pada dekade pertengahan 1970-an. Kisah ini kala itu mengharu anak-anak sekolah.

Dalam lakon Petruk Dadi Ratu diceritakan betapa Petruk yang hanya seorang rakyat biasa, bahkan seorang pembantu dari keluarga bangsawan, tiba-tiba menjadi raja. Entah kemasukan ‘pulung wahyu’ dari mana tiba-tiba Petruk berhasil menaklukan seorang raja dari negeri seberang yang membawa lari atau mencuri jimat kerajaan Pandawa, Jamus Kalimasada.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kala itu, taka da seorang satria dari Pandawa yang mampu mengalahkan raja itu. Tak peduli Puntadewa yang ‘setengah dewa’, Bima yang perkara, atau Arjuna yang tampan dan mahir menggunakan panah serta aneka senjata. Serta satria kembar Nakula Sadewa yang terkenal tinggi ilmu batinnya. Semua tak mampu menandingi kesaktian raa itu.

Entah karena apa tiba-tiba Petruk diam-diam mengalahkan raja penyerbu kraton dan pencuri jimat Kalimasada. Tak hanya mengalahkan Pertuk kemudian membunu dan menguasai kerajaan tersebut.

Nah, kini dia menjadi raja. Segala atribut dia kenakan. Gelang, cincin, dan ‘Bibggel’ (gelang di atas mata kaki) dia kenakan. Mahkotanya gemerlap dengan cahaya Mutiara. Pakaiannya mewah terbuat dari kain sutra berwarna hijau.

Tak hanya itu, hidunya yang panjang seperti Pinokio diberi cincin merah delima. Petruk dari seorang yang sederhana, miskin, dan berasal dari kampun berubah menjadi sosok perlente dan hidup mewah.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image