Armenia dan Pembebasan Palestina: Dari Kim Kadarshian, Sampai Yasser Arafat (Bag 1)
SejarahPerang 44 hari ini akhirnya dimenangkan oleh Azerbaijan yang banyak merebut kembali wilayah mereka di Nagorno-Karabakh, dengan dibantu oleh drone-drone canggih dan persenjataan terbaru yang kebanyakan disuplai oleh Israel dan Turki.
Pihak Armenia tidak berdaya menghadapi drone-drone dan persenjataan canggih pasukan Azerbaijan yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Rusia yang mereka harapkan akan membantu, malahan netral. Mengapa Rusia netral? Vladimir Putin sedikit jengah dengan ulah Perdana Menteri Nikol Pashinyan yang terpilih sejak 2018,
Pashinyan berusaha untuk membuat Armenia lebih dekat dengan Uni Eropa dan mencari peluang ekonomi dengan negeri Blok Barat. Putin khawatir Armenia akan bernasib seperti Ukraina.
Di satu sisi Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev menerapkan strategi diplomasi yang cerdas, ia membangun hubungan baik dengan Blok Barat, juga sembari mempertahankan hubungan lebih dekat dengan Rusia dan bloknya.
Bapak Ilham Aliyev, Mantan Presiden Heydar Aliyev adalah seorang agen KGB sama dengan Putin. Sehingga Presiden Ilham dapat menjaga hubungan baik dengan Putin, sehingga Putin tidak all out membela Armenia. Hal ini membuat Rusia diam-diam jual senjata ke keduanya. Walhasil Armenia terpaksa menandatangani gencatan senjata dengan Azerbaijan atas tekanan dari Rusia.