Kapitalisme, Kekuasaan Oligarkis dan Negara di Indonesia (Bag 1)
PolitikNegara dan Pembangunan Kapitalis
Pada akhir 1960-an, karya Samuel Huntington telah mengisyaratkan suatu penekanan baru yang dengan efektif mendefinisikan modernitas politik berdasarkan pemeliharaan yang berhasil atas stabilitas politik, yakni dengan mencegah terjadinya revolusi yang disinonimkan sebagai bentuk kemerosotan, kekacauan, dan anarkis (teori modernisasi revisionis).
Teori ini membantu menyediakan suatu pembenaran intelektual bagi berbagai kebijakan negara yang dengan kejam menjinakkan oposisi politik atas nama menciptakan stabilitas yang dibutuhkan nagi pertumbuhan ekonomi.
Teori modernisasi mengalami kebangkitan kembali dalam wujud neoinstitusionalisme dan teori pilihan rasional (rational choice theory) dengan menggunakan pendekatan analitis ilmu ekonomi neoklasik seperti ‘game theory’ dan sejenisnya, neoinstitusionalisme dan teori pilihan rasional semakin menyebar luas ke dalam berbagai disiplin ilmu sosial. (Hadiz, 2005 : 174).
Perspektif modernisasi telah lama berpengaruh dalam karya kesarjanaan tentang Indonesia. Indonesianis seperti Karl Jackson merupakan pelopor dari berbagai studi yang memindahkan banyak asumsi teori modernisasi ke dalam kasus Indonesia.
Persoalan-persoalan pembangunan Indonesia seringkali disajikan dalam kaitannya dengan penciptaan nilai-nilai yang kondusif bagi modernisasi. Namun Indonesia juga dipahami dari berbagai perspektif berdasarkan kelas.
Pada tahun 1970-an, Rex Mortimer menyajikan suatu pandangan tentang negara Indonesia sebagai pihak yang pada dasarnya menjalankan peran komprador. Gagasan-gagasan utama teori dependensi tercermin dalam karya Mortimer.
Di Indonesia, Sritua Arief dan Adi Sasono yang menulis studi yang cukup populer tentang dependenista, menyatakan bahwa keimiskinan disebabkan oleh mekanisme pertukaran global tak setara yang dimasuki Indonesia sejak masa kolonial.
Terpopuler
-
#1
-
#2
-
#3
-
#4
Topic Pilihan
