Kapitalisme, Kekuasaan Oligarkis dan Negara di Indonesia (Bag 1)

Politik  

Teori dependensi mengalami kemunduran, sebagian karena ketidakmampuannya untuk secara teoritis menghadapi kemunculan kapitalisme yang begitu penuh gairah di ‘negeri-negeri ajaib’ Asia Timur, seperti Korea Selatan dan Taiwan.

Teori dependensi juga memudar karena serangan dari kaum Marxis yang lebih ortodoks seperti Bill Warren yang menyatakan bahwa kapitalisme bahkan saat ia ditanamkan oleh imperialisme merupakan suatu kekuatan yang secara sosial menggerakkan perubahan, dalam pengertian memudahkan kemajuan bagi kekuatan-kekuatan dan hubungan-hubungan produksi.

Terpengaruh oleh kritik atas teori dependensi, karya Robinson yang kini telah menjadi klasik, Indonesia: the Rise of Capital, mengkaji Indonesia melalui lensa teoretis yang mendalilkan munculnya suatu kelas kapitalis domestik yang semakin kuat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada saat yang bersamaan, lanskap sosial dan ekonomi Indonesia telah selamanya diubah oleh derap-langkah modal dan bahwa ‘kekuatan revolusioner paling penting yang sekarang ini bekerja di Dunia Ketiga bukanlah komunisme atau sosialisme, melainkan kapitalisme’.

Robinson menyatakan bahwa kekuasaan negara hanya dapat dipahami dalam konteks sistem hubungan kelas yang lebih luas. Robinson juga menyatakan bahwa ‘Bonapartisme’ terjadi di Indonesia sejauh suatu kelompok kaum borjuis yang lebih mengorbankan kekuasaan mereka.

Hal ini demi mendukung sebuah negara otoriter dengan tujuan untuk mencegah impuls-impuls revolusioner yang secara potensial cukup kuat. Bonapartisme menjadi suatu hal yang sangat penting bagi konsolidasi, tidak saja bagi kapitalisme tetapi juga kelas kapitalis.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image