Anakku dan Pilpres: Belajar Soal Ketulusan Politik

Politik  

Aku mengatakan kepadanya ada hasil survei menarik yang dikeluarkan pada 25 Februari 2024. Lembaga Survei Indonesia (LSI) Jayadi Hanan mencatat bahwa masyarakat penerima bantuan sosial (bansos) pemerintah merupakan kelompok yang paling banyak mendukung paslon yang sekarang mendapat suara mayoritas.

Jumlahnya lumayan besar, yakni 69,3 persen.

Ara mengatakan bahwa bansos seharusnya adalah hak rakyat miskin. Karena hak, maka tidak patut jika bansos itu justru makin banyak dibagi pada saat-saat tertentu seperti di masa-masa pemilu ini. Bukankah itu seharusnya diterima mereka yang berhak, tanpa diembel-embeli arahan untuk memilih si A atau si B?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ara melanjutkan. Jika rakyat miskin yang tidak punya pilihan mau menerima bansos itu dan memilih sesuai arahan, Ara tetap berempati terhadap mereka. Mereka tidak punya pilihan.

Tapi jika kalangan pendidikan tertentu, orang-orang kaya dan berpengaruh terlibat aktif memenangkan paslon yang punya banyak catatan dalam rekam jejak, lalu bermain-main dengan proses pemilu, inilah yang Ara sebut sebagai orang-orang tidak berhati dan main-main terhadap masa depan negeri. Mereka hanya memikirkan diri dan urusannya. Kali ini, ia berbicara cukup ketus.

Aku berkata setengah bergumam. Mumpung sekarang jelang puasa, bisa jadi Ramadhan ini adalah ajang "cuci dosa" bersama bagi pihak tertentu, yang secara sadar terlibat dan mengatur banyak hal di pemilu kali ini. Dalam hati mereka pasti tahu bahwa ada yang tidak patut. Tapi mereka memilih mengabaikan, tutup mata atau bahkan tetap bersemangat terlibat.

Ara tidak merespons. Entah dia mendengar atau tidak perkataanku tersebut. "Ara senang karena bisa memilih tanpa embel-embel, Mah. Dan Ara bisa belajar banyak dari pemilu ini untuk tahu mana yang pantas, mana yang tidak. Semua terlihat jelas dan tidak bisa ditutupi oleh alasan apa pun," ujarnya.

Ah, pagi itu rasanya cerah. Percakapan tersebut membawa kelegaan. Anakku ternyata sudah besar dan bisa menentukan sikap.

10 Maret 2024

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image