Politik

Militer Israel Menang di Gaza Hanya Mitos, Tapi Netanyahu Tak Pernah Akui Kekalahan

Tank Merkava yang dimitoskan tercanggih di dunia rusak di serang dan dikuasi tentara Hamas di Gaza
Tank Merkava yang dimitoskan tercanggih di dunia rusak di serang dan dikuasi tentara Hamas di Gaza

Dalam sebuah artikel di media Inggris The Guardian tentara Israel terus menyatakan Hamas melemah. Tapi faktanya tidak terbukti. Dan Perdana Menteri Israel juga terus mengingkari bukti bahwa klaim milter Hamas melemah.

Analisa iitu dinyatakan dalam tulisan Paul Rogers yang merupakan profesor studi perdamaian emeritus di Universitas Bradford, Inggris. Selengkapnya tulisan Rogers sebagai berikut:

Baca juga: Tentara Israel akan Punah: Mujahidin Palestina Bertahan, Die-Hard dan Cerdik (Bag, 2)

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sampai saat ini narasi perang di Gaza sebagian besar dikendalikan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan kementerian pertahanan negara tersebut. Reputasi internasional Israel mungkin telah anjlok dengan terbunuhnya lebih dari 20.000 warga Palestina, lebih dari 50.000 orang terluka, dan hancurnya sebagian besar wilayah Gaza.

Namun IDF masih bisa menjual narasi yang masuk akal mengenai lemahnya Hamas. Bahkan dengan mengklaim bahwa perang di Israel telah terjadi. Gaza utara sebagian besar telah selesai, dan keberhasilan di Gaza selatan akan segera menyusul.

Narasi tersebut terbantu oleh kesulitan besar yang dihadapi sejumlah jurnalis yang masih beroperasi di Gaza. Ini termasuk berupa risiko terhadap keselamatan pribadi mereka, sementara korps pers internasional terjebak di Yerusalem dan bergantung pada sumber-sumber IDF untuk mendapatkan sebagian besar informasi mereka.

Hal itu berubah ketika gambaran berbeda mulai muncul. Pertama, kurangnya bukti yang mendukung klaim IDF atas markas besar Hamas di bawah rumah sakit al-Shifa, kemudian IDF tidak dapat mengidentifikasi lokasi para sandera Israel, meskipun mereka memiliki beberapa intelijen paling canggih di dunia.