K-(ISLAMIC) POP: Gelombang Milenial Muslim Korea

Budaya  

Saat mendarat di Riyadh, Daud tak menyangka dirinya dikenali sejumlah pemuda yang merubung dan memanggilnya ‘ famous YouTuber”. Daud melanjutkan perjalanan darat menuju bersama sejumlah jamaah dan berhasil ikut taraweh pertama di Masjid Nabawi. Konten vlog baru sampai di sini.

Sambil menunggu kelanjutan pengalaman spiritual Daud Kim, kita alihkan perhatikan kepada Ayana Jihye Moon yang sudah meluncurkan biografi Ayana, Journey to Islam yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama (2020).

Ayana menjadi Muslimah saat menjadi murid SMA berusia 16—sepuluh tahun lalu--setelah mengikuti sebuah perkemahan pemuda muslim di Korea Selatan. Keputusan ini membuat berang kedua orang tuanya, sebuah keluarga terpandang di komunitas bisnis dan politik Korea Selatan. Sang ayah bahkan tak mau bicara dengan putri pertamanya itu selama dua tahun berikutnya meski mereka tinggal serumah. Ayana dianggap tak ada.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Lulus SMA, kecerdasan Ayana membuatnya berhasil menyabet beasiswa dari Islamic International University Malaysia (IIUM). Dia tinggalkan Korea dan orang tua, bulatkan tekad untuk hidup seadanya di negeri orang tanpa keluarga. “Dari keluarga berada, hidup saya berubah drastis di Malaysia. Tinggal sendirian di tempat kos seadanya, hanya bisa makan junk food,” katanya. Ayana pantang minta bantuan orang tua. Sejak menjadi mahasiswi IIUM dia putuskan berhijab.

Satu saat di antara jadwal luang kuliah, dia datang ke Indonesia. “Hanya karena jaraknya dekat dengan Malaysia. Saya tidak tahu apa-apa tentang Indonesia kecuali sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia,” katanya. And the rest is history!.

Ayana jatuh cinta dengan Indonesia dan vice versa. Generasi milenial Muslim tanah air pun terpesona wajah boneka Ayana dan pengalaman hidupnya. Salah satu indikatornya terlihat dari langkah cepat perusahaan kosmetik Wardah yang mengontraknya sebagai brand ambassador. Kondisi finansialnya menyehat. Dia mulai rutin bolak-balik Malaysia-Indonesia-Korea Selatan. Kemampuan bahasa Indonesianya pun meningkat.

Melihat kemandirian Ayana, adik lelakinya Aydin Moon—mereka hanya dua bersaudara—memutuskan menjadi mualaf pula, dua Ramadhan silam. Apa pemantiknya? “Menurut Aydin, sikap saya sebelum jadi Muslimah selalu sombong, arogan kepada orang lain. Tidak pernah senyum, tidak peduli lingkungan. Mungkin karena saya dari keluarga kaya berada dan saya pintar. Setelah menjadi Muslimah sikap saya berubah total. Aydin bilang seperti melihat syaithonnirojim (setan laknat) berubah jadi malaikat,” ungkap Ayana tertawa lebar dalam peluncuran bukunya yang dipandu Dewi Sandra, artis yang juga mualaf.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image