Kasus La Galigo: Agama itu Tak Hilang, Tapi Berubah Menjadi Sastra?

Budaya  

Kita bersyukur kitab La Galigo sudah menjadi bagian dari heritage yang diawetkan oleh UNESCO.

Lebih bersyukur lagi karena kita Indonesia memiliki kasus nyata. Itu sebuah buku yang sangat penting, yang pada awalnya dijadikan kitab suci. Agama pun lahir dari kitab suci itu.

Namun zaman berubah. Aneka penemuan baru ilmu pengetahuan menjadi narasi yang lebih meyakinkan untuk kisah penciptaan manusia dan jalannya sejarah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Toh kitab suci La Galigo itu tak ditinggalkan. Toh agama dari La Galigo itu tak hilang. Ia hanya berubah bentuk menjadi sastra.

Beberapa agama yang kini berjaya pada waktunya dapat pula hanya diapresiasi sebagai sastra seperti kasus La Galigo.*

CATATAN

1. La Galigo diresmikan PBB menjadi The Memory of The World di tahun 2011

https://lontaraproject.com/2011/12/13/la-galigo-sebagai-memory-of-the-world-pengakuan-unesco-untuk-indonesia/

2. Ternyata La Galiho kitab terpanjang dunia mengalahkan Mahabrata

https://m.antaranews.com/amp/berita/453433/i-la-galigo-naskah-terpanjang-di-dunia-diakui-unesco

3. Robert Wilson mengangkat kisah La Galigo untuk pentas dunia teater modern

https://robertwilson.com › i-la-galigoI La Galigo - Robert Wilson

4. La Galigo pernah dan masih menjadi agama bagi penduduk tertentu di Sulawesi selatan

https://indonesia.go.id › kebudayaanLa Galigo, sebuah Kitab Suci Asli Bugis - Indonesia.go.id

5. La Galigo memperkenalkan lima jenis gender

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image