Politik
Mengenang Delegtimasi Pemilu 1997, Akhir Orde Baru, Hingga 'Brutus' Harmoko
Uninya lagi, keptusan mundur Suharto itu imbas dari pernyataan dua hari beberapa hari sebelumya dari Harmoko yang kala itu memintanya mundur demi keselamatan bangsa-dan negara. Entah dari mana keberanian Harmoko yang selama menjadi menteri penerangan hanya bisa bicara dengan berkata ‘atas petunjuk bapak presiden’. Harmoko yang dahulu menyanjung-nyanjung Suharto setingga lain, saat itu mencampaknnya hingga dasar laut. Harmoko saat itu layaknya Brutus yang membunuh Kaisar Romawi, Julius Caesar.
Layaknya lagu dangdut hits Oma Irama, Harmoko yang memulai dan Harmoko yang mengakhiri. Harmoko yang berjanji Harmoko yang ingkari.
Begitulah nasib Orde Baru, Suharto, dan delegitimasi Pemilu 1997 !
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca