Anarkhi Politik, Daulat Rakyat, dan Tri Puruso Dalam Budaya Kekuasaan Jawa

Budaya  

Di penghujung perjalanan hayatnya, Si Burung Merak atau sering dipanggil sebagai Mas Willy ini menemukan cinta yang abadi daripada sekian banyak cinta dalam hidupnya. Beliau menukilkan kecintaannya yang paling agung dalam puisi “Tuhan, Aku Cinta Pada-Mu” semasa terlantar di rumah sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta pada 31 Julai 20019, iaitu tujuh hari sebelum dijemput Tuhan ke alam abadi. Dalam puisi itu Si Burung Merak yang tiada duanya di dunia sastera ini menghulurkan roh cintanya: “Aku ingin kembali ke jalan alam/Aku ingin meningkatkan pengabdian kepada Allah./Tuhan, aku cinta pada-Mu”.

W.S. Rendra sudah menemukan jalan pulangnya, tetapi ditinggalkannya ratusan puisi yang menghidupkan jiwa manusia lain.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image